Motif Utama Hacker Uang dan Politik

Peretas atau hacker sering menyerang sistem keamanan cyber suatu negara dengan berbagai tujuan, diantaranya untuk mendapatkan uang atau kepuasan pribadi, demikian Praktisi Keamanan Siber, dengan berderet profesi sebagai Security Researcher, Threat Hunter, Malware Analyst, Reverse Engineer, Threat Intelligence dan Incident Responder & Forensics, Yohanes Syailendra, saat memberi penjelasan dalam sebuah event di Jakarta.
Motif mencari uang lebih ke arah kepentingan pribadi, karena ada juga hacker yang yang menyerang siber terkait issue politik atau sabotase. Fakta terkait motif terbesar adalah uang dan unsur politik ini diperoleh Syailendra dari pengalamannya saat melakukan riset dunia siber.
Berhati-hatilah jika Anda mengakses jaringan wifi di ruang publik seperti yang kini banyak disediakan di kafe. Perhatikan baik-baik, misalnya saat menggunakan jaringan public wifi, ada dua akses, jangan gunakan. Sebab kemungkinan salah satunya adalah hacker. Penggunaan wifi publik sangat mungkin membuka akses data pribadi pengguna kepada provider, sehingga mereka menjadi rentan dimasuki oleh hacker yang bergerak dengan cepat, tambah Syailendra.
Ia menghimbau agar masyarakat tidak memanfaatkan public wifi ketika melakukan transaksi elektronik seperti perbankan. Sebagaimana pernyataan Pratama Persadha, Chairman dari Communication and Information System Security Research Center (CISSREC) atau Pusat Riset Keamanan Sistem Informasi dan Komunikasi, bahwa sistem keamanan siber di Indonesia belum berpihak sepenuhnya kepada masyarakat, sebab ketika serangan siber yang terjadi, justru masyarakat yang menjadi korban.
Masyarakat mau tidak mau mesti menyerahkan data pribadi mereka apabila hendak mengakses layanan perbankan. Namun dipihak lain, apabila terjadi kejahatan siber, pihak perbankan tidak ikut tanggung jawab. Hal ini mesti ditinjau dan diatur demi kebaikan bersama. Sehingga menurut Pratama, perlu ada payung hukum yang jelas terkait keamanan siber dari Pemerintah sebab kejahatan siber yang menyerang sistem seperti halnya perbankan dapat berdampak pada lumpuhnya perekonomian di Indonesia, dan ini adalah issue nasional di negeri ini. [Maharani/SN]
sumber:suaranusantara.co