Peretasan Pada Uber Membahayakan 50.000 Pengemudi

CISSReC - Uber, salah satu perusahaan transportasi, menyatakan bahwa mereka telah diretas pada tahun lalu. Ribuan nama pengemudi Uber di Amerika Serikat dan nomor surat izin mengemudi (SIM) mereka mungkin bisa berada di tangan pihak yang tidak berkepentingan.
Melalui pernyataan resminya, juru bicara Uber, Katherine Tassi, mengatakan bahwa pihaknya pada 17 September 2014 mendapati salah satu database mereka bisa diakses dikarenakan ada salah satu kunci enkripsi yang dibutuhkan untuk membuka data telah diretas.
Dilansir dari latimes, setelah melalui investigasi lanjutan, ditemukan bahwa database tersebut telah diakses satu kali oleh pihak ketiga pada 13 Mei 2014.
Pihak Uber menyatakan mereka tidak bisa menjelaskan bagaimana peretasan itu pertama kali bisa diketahui karena hal tersebut sedang diselidiki.
Menurut Katherine Tassi, pihak Uber dengan segera memperbaiki sistem keamanannya. Mereka belum menerima laporan tentang adanya data yang disalahgunakan.
Database tersebut hanya berisi nama dan nomor surat izin mengemudi dari sekitar 50.000 mantan pengemudi dan pengemudi yang masih bekerja di Uber. Dari jumlah tersebut setidaknya 21.000 pengemudi berada di California, Amerika Serikat.
Penulis: Aryasa Bonny