Alasan Mengapa Lebih Baik Menggunakan Layanan Data Center dalam Negeri

Indonesia tengah berproses menghadapi orientasi digital di berbagai lini. Pertumbuhan jumlah pengguna internet terus bertambah. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebut, pengguna internet di Indonesia sekarang mencapai 171,17 juta jiwa.
Pertumbuhan pengguna internet itu sejalan dengan kebutuhan data yang makin tinggi pula, utamanya bagi pelaku bisnis digital. Mereka memerlukan banyak perangkat penyimpanan data untuk meningkatkan performa bisnisnya. Ini menjadi salah satu alasan pelaku bisnis menempatkan data center mereka pada layanan colocation data center pihak ketiga.
Data center merupakan pusat fasilitas sistem komputasi, jaringan, serta database. Perannya mengumpulkan, menyimpan, memproses, dan mendistribusikan data dalam jumlah besar. Sementara colocation data center mengacu pada jasa penempatan perangkat server, telekomunikasi, penyimpanan, dan lainnya pada lokasi data center pihak ketiga.
Ada empat alasan utama mengapa data center menjadi alternatif banyak perusahaan:
1. Efisiensi waktu dan biaya
Untuk merawat dan melakukan maintenance pusat data secara berkala, perusahaan memerlukan karyawan IT yang harus siaga. Ini tentu berdampak pada jumlah karyawan dan waktu yang terbuang. Dengan menggunakan layanan colocation data center, perusahaan dapat menghemat waktu dan biaya maintenance.
2. Keamanan yang terjamin
Laporan Business Time menyebut jumlah uang yang dihabiskan setiap tahun oleh rata-rata konsumen digital Asia akan naik tiga kali lipat pada tahun 2025. Total konsumen online pun diperkirakan naik dari 250 juta menjadi 310 juta pada periode yang sama. Sebagai negara terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki andil besar dalam perkembangan ini.
Karena itu, keamanan data harus menjadi prioritas utama para pemilik bisnis. Perusahaan perlu menempatkan sistem yang bisa dipantau secara teratur dan konstan. Menggunakan layanan colocation data center dari pihak ketiga, memungkinkan perusahaan menjaga keamanannya, karena potensi risiko dan serangan bisa terdeteksi paling awal.
3. Skalabilitas
Ketika jumlah data berubah, perusahaan perlu menyesuaikan kapasitas data center yang digunakannya. Layanan colocation memungkinkan pelanggan untuk menambah kapasitas data center mereka tanpa perlu khawatir, karena kapasitas space dari pihak ketiga akan selalu tersedia dan dapat ditingkatkan.
Dengan demikian, perusahaan bisa lebih fokus melakukan scaling bisnis dan prosesnya pun lebih leluasa.
4. Mengurangi risiko downtime
Downtime, atau sistem yang tidak berfungsi pada waktu tertentu merupakan hal yang lumrah dialami perusahaan. Ketika downtime terjadi, kerugian tak bisa dihindari. Pada perusahaan e-commerce, misalnya, downtime mengakibatkan berkurangnya pendapatan yang tidak sedikit.
Untuk meminimalisasi downtime, Anda perlu memilih infrastruktur pengelolaan data yang mumpuni. Menggunakan layanan data center tersertifikasi tier 3 harus jadi satu pertimbangan bagi perusahaan. Ada banyak pilihan data center di Indonesia baik yang beroperasi dalam negeri maupun dari luar.
Mengapa harus memilih data center lokal?
Salah satu faktor penting yang perusahaan perlu pertimbangkan dalam memilih layanan data center adalah lokasi. Penggunaan layanan data center yang berlokasi di dalam negeri, akan menguntungkan perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Pusat data lokal bisa mengurangi latensi secara signifikan. Sehingga, meski ada jutaan transaksi yang terjadi, mereka akan membantu mengurangi kemacetan informasi.
Hal ini juga telah didukung oleh pemerintah Indonesia. Presiden Joko Widodo, dalam rapat terbatas mengenai pengembangan pusat data nasional 28 Februari 2020 lalu, menuturkan kalau data center di Indonesia akan lebih banyak manfaatnya, baik dari segi kecepatan maupun keamanan.
“Kita harus menyiapkan perlindungan terhadap data-data pribadi dan juga keamanan data. Ini berkaitan dengan kedaulatan data kita,” kata Presiden Jokowi.
Pemerintah juga telah mengusulkan RUU Perlindungan Data Pribadi, sebagai salah satu komitmen mereka dalam melindungi dan mengembangkan pusat data di Indonesia.
Setidaknya, ada tiga risiko yang patut dipikirkan jika menggunakan data center di luar negeri:
Sulit mengakses data center untuk masalah mendesak
Dalam regulasi pemerintah, disebutkan bahwa penegak hukum berhak mengakses data center kapan pun saat terjadi masalah. Jika pusat datanya terletak di luar negeri, tentu aparat hukum akan mengalami kesulitan. Urusan perizinan negara ini misalnya, menjadi salah satu hambatan jika akses diperlukan sewaktu-waktu.
Di sisi lain, jarak data center yang berada di luar negeri juga memengaruhi kecepatan jaringan, yang artinya bisa menjadi hambatan bagi pemilik bisnis.
Risiko keamanan data pribadi pengguna
Memanfaatkan layanan data center, berarti mempercayakan data perusahaan kepada pihak pemegang layanan tersebut. Dengan data center yang berada di luar negeri, risiko keamanan data pribadi akan lebih tinggi.
Direktur Communication and Information Security Research Center, Pratama Persadha, menjelaskan bahwa risiko seperti pencurian data, monitoring lalu lintas data, pengopian data server, hingga kerusakan sistem jaringan merupakan beberapa risiko yang mengancam di balik penggunaan data center luar negeri.
Biaya lebih mahal
Mengingat lokasi data center yang jauh, biaya yang dikeluarkan pun akan relatif lebih besar. Biaya ini meliputi kebutuhan maintenance, pajak, dan keperluan lainnya.
Memilih data center yang dapat diandalkan perusahaan
Setelah tahu pentingnya data center bagi keberlangsungan bisnis, kini saatnya Anda memilih data center terbaik yang dapat diandalkan. Selain lokasi yang aman dan berada di dalam negeri, fitur-fitur tambahan yang mendukung keamanan data juga perlu diperhatikan. Fitur ini mencakup:
- Power supply yang stabil dan reliable,
- Perlindungan terhadap kebakaran, environment control, security emergency exit, serta
- Pendingin ruangan (AC Presisi) untuk mempertahankan suhu tetap stabil.
- Neutral carrier (support koneksi dengan berbagai provider internet)