CEK FAKTA: Tidak Benar Penerima Pesan Stiker WhatsApp Dibebankan Biaya

img

Penelusuran

Menurut penelusuran merdeka.com, kabar tentang stiker WhatsApp berbayar adalah tidak benar. Dalam artikel Liputan6 berjudul "Heboh Penerima Pesan Stiker di WhatsApp Kena Tarif Rp 250, Ini Faktanya" pada 19 April 2020, dijelaskan bahwa tidak ada stiker berbayar di WhatsApp.

Hal ini pun ditegaskan oleh pakar keamanan siber Pratama Persadha dan mengatakan kalau pesan tersebut menyesatkan.

"Pesan berantai yang menganjurkan menghindari pemakaian stiker dan akan dibebankan kepada si penerima pada medsos dan aplikasi chat adalah menyesatkan. Milenial cenderung suka berekspresi dengan stiker, lihat bagaimana kesuksesan Line yang akhirnya diikuti oleh Whatsapp," ujar Pratama.

Memang ada perbedaan besaran kuota data dibandingkan teks. Namun ukurannya juga tidak signifikan. Untuk teks, per karakter besar 1 byte, sedangkan stiker umumnya dibawah 50 kilo byte.

"Jadi, penggunaan stiker pada WhatsApp dan lainnya hanya dibebankan pada kuota data. Yang besar di aplikasi chat adalah kirim foto, video, dan dokumen," ucap Ketua Lembaga Riset Keamanan Cyber dan Komunikasi (CISSReC) tersebut.

Seiring berkembangnya teknologi, selain gif, warganet juga diberikan fitur stiker. Sebagian besar gratis, bahkan kita diberikan keleluasaan untuk membuat sendiri, seperti di Whatsapp.

"Lalu yang berbayar juga ada, namun umumnya sekali beli. Keuntungannya karena sekali beli di toko online yang tersedia, bukan karena dipakai berapa juta orang lalu dikali," kata Pratama menambahkan.

Model monetize-nya berbeda dengan film dan musik streaming yang dihitung per sewa maupun per beli.

Kesimpulan

Kabar tentang stiker WhatsApp yang berbayar dan dibebankan kepada penerima pesan stiker adalah tidak benar. Stiker berbayar memang ada, namun dengan sistem beli stiker, bukan penerima pesan stiker dibebankan biaya. 

sumber: merdeka