Jaringan Peretas Bobol 300 Juta USD Dari Bank

CISSReC - Kelompok penjahat cyber dengan menggunakan software peretas berhasil membobol setidaknya 300 juta dolar Amerika (atau lebih dari 3 triliun rupiah) dari jaringan bank di seluruh dunia, yang merupakan salah satu kejahatan pencurian bank terbesar, seperti dilansir dari cnet.
Menurut Kaspersky, perusahaan keamanan komputer asal Rusia, mereka mendapati kelompok peretas itu telah melakukan tindak pencurian pada lebih dari 100 institusi di 30 negara.
Direksi Kaspersky, Chriss Doggett mengatakan "Serangan ini mungkin adalah serangan yang paling canggih pada saat ini dan taktik dan metode yang digunakan oleh para peretas itu sifatnya tersembunyi."
Para peretas ini dijuluki sebagai "Carbanak" merujuk pada nama malware yang mereka gunakan. Kebanyakan dari bank yang terkena serangan ini berasal dari Rusia, selain itu juga ada di Eropa dan Amerika Serikat.
Cara yang digunakan oleh kelompok ini untuk membobol jaringan bank adalah dengan mengirim email yang berisi malware dan software peretasan kepada pegawai bank. Begitu mereka memiliki akses masuk, peretas kemudian mencari siapa yang bertanggung jawab atas sistem jaringan transfer dan ATM.
Langkah berikutnya mereka memasang alat kendali jarak jauh untuk mengetahui rutinitas pegawai bank. Peretas kemudian bisa mengendalikan ATM secara jarak jauh untuk mengambil atau mengirim uang.
Pihak pemerintah Amerika Serikat dan FBI telah mengetahui peristiwa ini yang kemudian akan diinvestigasi oleh Interpol.
Penulis: Aryasa Bonny