Drone Rawan Terhadap Pembajakan

img

CISSReC - Teknologi drone rawan terhadap pembajakan apabila tidak diantisipasi dengan baik. Salah satunya adalah drone "Parrot" yang sudah banyak digunakan oleh kalangan publik.

Samy Kamkar, yang namanya mulai terkenal setelah menguak kesalahan fatal pada situs MySpace, melalui laman blog-nya mengungkapkan bagaimana sebuah drone itu bisa dibajak.

Menggunakan Raspberry Pi, pemancar wi-fi, dan software peretas pada drone Parrot yang dikendalikannya untuk mengendalikan drone lain, dengan cara merebut pengendali frekuensi drone.

"Parrot memakai jaringan wireless-nya tersendiri yang menghubungkannya dengan si pemakai. Kami mengambil alih dengan cara memutuskan kendali pemakainya, lalu kami mengotentikasi kembali seolah-olah kami adalah si pemakai," jelas Kamkar.

Dia mengatakan bahwa pembajakan itu mengambil keuntungan dari Parrot yang menggunakan jaringan publik yang berarti drone pembajak bisa mengambil alih kendali drone lain.

"Ini adalah kesalahan dasar dari desainnya," kata Ross Anderson, pakar keamanan komputer Cambridge University.

Ditambahkan oleh Anderson, ada dua pencegahan yang bisa dilakukan untuk mencegah pembajakan itu, yakni dengan menggunakan kode rahasia untuk mengotentikasi tiap pesan yang dikirim ke drone, dan mengenkripsi data baik yang terkirim maupun dikirim agar isi pesannya tetap rahasia.

Drone Parrot banyak dipakai dan disukai oleh mereka yang ingin mengambil foto atau video dari ketinggian, yang dikendalikan oleh smartphone atau komputer.

Penulis: Aryasa Bonny