Pilgub DKI, Media Sosial Bukan Cerminan Dunia Nyata

JAKARTA - Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber dan Komunikasi atau Communication and Information System Security Research Centre (CISSReC) Pratama D. Persadha mengajak seluruh masyarakat untuk lebih jeli menanggapi perang di arena media sosial.
Sebab, menjelang masa kampanye Pilgub DKI, para calon akan semakin gencar berkampanye, termasuk melalui media sosial.
"Masyarakat harus tahu apa yang ada di media sosial (medsos) bukan cerminan dunia nyata. Orang bisa jadi apa saja di medsos," katanya melalui sambungan telefon dari London dalam diskusi Redbons di Ruang Redaksi Okezone, Kamis (6/10/2016).
Menurutnya, penggunaan medsos dalam politik hanya untuk sarana opini publik untuk menggaet pemilih-pemilih muda secara efektif. Berbeda dengan kampanye model tradisional, medsos dinilai lebih efektif karena mudah dalam berinteraksi.
Namun, pihaknya masih was-was dengan persoalan pengawasan akun medsos yang ada di Indonesia lantaran banyaknya akun anonim yang serupa, akan lebih rumit untuk diidentifikasi.
Terlebih saat adanya kampanye hitam yang disuarakan untuk menyerang salah satu pasangan calon, akun anonim di medsos itu sulit untuk dimintai pertanggungjawaban.
"Kalau di luar negeri bisa di tracking dengan cepat, Internet Protocol (IP) nya jadi lebih cepat ditindak. Di kita ini mungkin belum bisa secanggih yang di luar negeri," katanya.
Selain itu, ia pun mengingatkan para tim sukses media masing-masing calon agar senantiasa menjaga keamanan akun medsosnya dan menjauhi model kampanye hitam.