Teror Merebak, Twitter Tangguhkan 235 Ribu Akun Berbau Ekstremis

Pihak twitter baru-baru ini membuat pengumumam mengejutkan. Selama enam bulan terakhir, pihaknya telah menangguhkan 235.000 akun karena dianggap melanggar kebijakan tentang promosi ekstremisme dan terorisme. Dengan demikian, jumlah keseluruhan akun yang telah ditangguhkan pada tahun lalu mencapai 360.000 akun.
Tidak hanya itu, twitter akan terus memperketat layanannya. Mereka telah membuat tim khusus untuk meninjau laporan penyalahgunaan layanan jaringan. Ini disebakan twitter seringkali digunakan sebagai media komunikasi kelompok teror dan ekstremis.
Menurut pihak perusahaan, jumlah akun yang ditangguhkan meningkat 80 persen dari tahun lalu. Penangguhan tersebut juga dilaporkan melonjak tajam setelah terjadi serangan teror. Lonjakan ini diduga karena para teroris ingin menyampaikan pesan kepada banyak orang mengenai kesuksesan aksi mereka. Demikian sebagaimana dilansir USA Today, Jumat (19/8/2016).
Saat ini, pihak twitter berusaha mencegah pihak ekstremis untuk membuat akun pengganti. Salah satu langkah yang ditempuh adalah dengan menyiagakan tim untuk meninjau perilaku yang melanggar syarat dan ketentuan yang ditetapkan. Tim tersebut akan bekerja selama 24 jam dalam sehari.
Pihak twitter meyakini metode penangguhan akun adalah cara ampuh untuk mencegah kelompok teror. Ini didasarkan pada sebuah temuan dari sejumlah peneliti di George Washington University pada awal tahun ini. Mereka menemukan jumlah pengikut twitter yang terus membuat akun baru semakin berkurang setelah akun mereka ditangguhkan.
(FIK)