Inggris Akan Larang Layanan Messaging Terenkripsi

img

CISSReC - Peristiwa penembakan di Charlie Hebdo Prancis turut mengundang komentar dari Perdana Menteri Inggris. James Cameron dalam beberapa kesempatan menekankan pentingnya akses pemerintah ke layanan pesan singkat yang saat ini ada.

Seperti dilansir Forbes, James Cameron bahkan memnyebut akan melarang layanan instant messaging yang memakai enkripsi. Hal ini cukup mengagetkan, karena hampir seluruh pemakai ponsel pintar di Inggris dan dunia saat ini memakai layanan pesan singkat terenkripsi seperti whatsapp dan snapchat.

Pernyataan ini tentu sangat mengejutkan publik Inggris. James Cameron sendiri beralasan, pemerintah Inggris memerlukan akses ke layanan pesan singkat untuk mengetahui rencana para teroris.

Publik Inggris sendiri menanggapi negatif usul perdana menteri mereka. Publik Inggris selama ini merasa nyaman, karena mereka tidak dalam mata-mata negara, seperti yang dirasakan oleh warga AS saat ini.

Layanan yang memberikan fitur enkripsi diantaranya Whatsaap. Baru pada akhir 2014 lalu pepesanan instant milik facebook ini nebgumumkan fitur enkripsinya.

Fitur enkripsi memungkinkan layanan end to end user, artinya penyedia layanan seperti Whatsapp sendiri tak bisa melihat isi pesan para penggunanya. Ini dalih yang dipakai Cameron untuk melarang pepesanan instant terenkripsi di Inggris.

Bagi Cameron, pemerintah Inggris punya hak untuk mengetahui percakapan warganya. Dengan dalih mengetahui rencana para teroris, hak kebebasan warganya berkomunikasi harus dikorbankan.

Penulis: Ibnu Dwi Cahyo