Hampir Semua Aplikasi Intant Messaging Tak Aman

CISSReC - Tren instant messaging dengan enkripsi terus membesar. Terutama setelah banyak peristiwa peretasan email dan percakapan yang terungkap di 2014. Kasus Sony Pictures juga menjadi pemicu yang tidak biasa, alhasil hampir semua aplikasi instant messaging yang beredar mengaku menambahkan teknologi enkripsi pada sistemnya.
Whatsapp bahkan yang sudah menjadi aplikasi instant messaging terbesar, baru-baru ini juga mengklaim sudah melengkapi aplikasinya dengan enkripsi. Namun tak semua klaim enkripsi itu lantas membuat sebuah aplikasi benar-benar aman.
Baru-baru ini sebuah situs www.eff.org melakukan scoring pada aplikasi-aplikasi perpesanan yang mengaku menanamkan enkripsi. Adalah Electronic Frontier Foundation, sebuah lembaga nirlaba yang konsern pada privasi dan keamanan komunikasi melakukan penelitian tersebut.
Hasilnya memang sangat mengejutkan, sebagian besar aplikasi perpesanan yang mainstrem masih sangat rawan dari pernyadapan dan peretasan. Penelitian ini menggunakan tujuh parameter enkripsi. BlackBerry Meseenger misalnya, yang sedang dipuji karena menjadi penyelamat SOny Pictures harus puas menerima satu poin. Begitu juga dengan AIM, Secret dan Yahoo Messenger.
Aplikasi populer lain seperti Snapchat, Whatsapp, Skype dan Facebok Messenger hanya mendapat 2 poin. Sedangkan iMessage dan Facetime besutan Apple meraih nilai lumayan 5 poin. Aplikasi-aplikasi kurang tenar di masyarakat seperti ChatSecure, CryptoCat, Signal/Redphone, Silent Phone, Silent Text dan TextSecure mendapatkan nilai sempurna.
Hasil ini juga mencengangkan mengingat aplikasi-aplikasi dengan skor rendah menjadi sarana andalan sebagian besar pemakai smartphone. Ini juga membuktkan bahwa standari keamanan privasi terus meningkatkan standarnya.
Di Indonesia sendiri aplikasi perpesanan yang menjamin privasi dan keamanan mulai muncul. Beberapa waktu lalu di Indo Defence 2014, salah satu perusahaan lokal ICK, meluncurkan berbagai aplikasi email, perpesanan, VPN dan Voice yang menjamin privasi dan keamanan para pemakainya. ICK sendiri menargetkan konsumen khusus dari kalangan militer dan korporasi. Dengan standar AES 256, ICK yakin aplikasi besutannya akan sangat sulit ditembus oleh peretas manapun. (IDC)
Penulis: Ibnu Dwi Cahyo