FBI melaporkan bahwa terjadi peningkatkan kejahatan peretasan terhadap mobil. Ini mengkonfirmasi beberapa pabrikan besar seperti Fiat, General Motors dan BMW yang menarik mobil pintarnya dari pasaran karena resiko keamanan sistemnya.

Dalam beberapa tahun terakhir tren mobil pintar memang berkembang. Selain Tesla Motors, beberapa pabrikan besar mobil mulai menanamkan sistem kecerdasan buatan pada mobil produksi mereka.

QNX milik Blackberry selama ini diketahui menjadi pemain penting, dan akhir-akhir ini Google ikut dengan mengembangkan sendiri proyek mobil pintarnya. Apple juga tak ingin ketinggalan dengan memasukkan iOS pada beberapa mobil pintar.

Namun euforia itu harus berhadapan dengan kenyataan bahwa peretas mempunyai target baru untuk serangan, yaitu mobil pintar. Mobil yang terkoneksi ke jaringan internet membuka kesempatan para peretas untuk mengambil alih kendali.

Inilah tantangan industri otomotif saat ini. Mereka tidak hanya dituntut untuk berinovasi dengan kecerdasan buatan dan OS yang ditanam pada mobil, mereka juga harus memikirkan faktor keamanan yang sangat krusial. (IDC)

Penulis: Ibnu