Smartphone Berfitur NFC Tingkatkan Pencurian Data

JAKARTA - Dengan meningkatnya kepopuleran teknologi NFC (Near Field Communication) membuat pihak perbankan mau tidak mau mulai mengadopsi teknologi NFC sebagai bagian dari metode transaksi. Dengan berkembangnya teknologi NFC, berkembang pula ancaman pencurian data yang dapat terjadi di dalam penggunaan teknologi NFC.
Melalui keterangan resmi yang diterima Okezone, Senin (7/3/2016), salah satu yang mengkhawatirkan adalah pencurian data dengan memanfaatkan handphone yang bisa membaca, menulis, dan mengambil data dari NFC untuk melakukan pencurian data pribadi yang biasanya dibawa di dompet, kantong, ataupun tas yang digunakan sehari hari.
"NFC adalah salah satu metode komunikasi nirkabel yang merupakan pengembangan dari Radio Frequency Identification Standard (RFID)," kata Pratama Persadha, Chairman CISSReC (Communication and Information System Security Research Center), lembaga riset non-profit di bidang keamanan cyber dan komunikasi.
Dengan semakin berkembang perangkat yang dapat membaca NFC, maka banyak pihak yang mengeksplorasi penggunaan lain dari teknologi NFC.
Industri perbankan juga mulai mengadopsi teknologi ini untuk memudahkan dan mempercepat transaksi kartu serta menggantikan strip magnetik yang biasanya terdapat pada kartu. Dalam implementasinya, NFC kurang dilengkapi dengan fitur keamanan karena semua RFID reader dapat membaca kartu apapun dan informasinya dapat dilihat secara transparan tentunya dengan protokol sederhana yang dapat dipecahkan dalam waktu singkat.
Penggunaan handphone berfitur NFC meningkatkan pula peluang pencurian data untuk mengumpulkan Personal Identifiable Information (PII) dengan semakin mudahnya akses untuk melakukan pembacaan kartu berbasis NFC. Dengan membuat aplikasi mobile yang simpel, pencuri dapat mengetahui dan melakukan parsing terhadap detail informasi kartu, informasi akun, sehingga seolah-olah kartu tersebut dibaca oleh provider yang resmi.