Ini Kelemahan Pelaksanaan E-Voting

JAKARTA - Penggunaan sistim elektronik dalam pemilihan umum atau E-Voting di Indonesia, bisa menjadi alternatif dalam pesta demokrasi. Meski memiliki keunggulan, dalam pelaksanaannya terdapat sejumlah kelemahan.
Pegiat Keamanan Cyber, Kriptografi, dan Chairman CISSReC, PratamaPersadha, mengatakan, faktor terpenting adalah keamanan.
Untuk keamanan e-voting, bisa menggunakan sistem pengamanan tandatangan digital, sehingga suara yang sudah dipilih oleh pemilih pasti sesuai, aman (secure), rahasia (confidential) dan tidak dapat disangkal oleh si pemilih (non repudiated).
Sedangkan untuk mengecek keabsahan suatu suara bisa menggunakan random sampling. Misalnya, diambil sampel suara sebanyak 100 dari 1000 pemilih. 100 suara tersebut akan dicocokkan dengan pilihan pemilih, jika ada yang salah maka sudah terjadi manipulasi suara.
Aspek kelemahan e-voting lainnya dan menjadi pertimbangan yakni belum adanya standar dan sertifikasi yang disepakati untuk sistem e-voting. Adanya kemungkinan manipulasi hasil suara yang dilakukan oleh orang dalam yang mempunyai akses ke dalam sistem maupun peretas dari luar juga bisa saja terjadi.
“Dalam sistem yang melakukan autentikasi pemilih, berpotensi melanggar kerahasiaan pemilihan karena bisa terlihat di dalam sistem. Dari beberapa kelemahan-kelemahan tersebut berpotensi menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem e-voting,” tuturnya.
Dari beberapa aspek di atas, memang seharusnya dilakukan percobaan terlebih dahulu metode mana yang paling efektif, efisien, dan terjamin keamanannya. Percobaan tersebut bisa dilakukan pada pemilihan yang akan datang di suatu daerah yang sekiranya sudah bisa dilakukan sistem e-voting.
Dari situ akan terlihat hasilnya, apakah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak, seberapa banyak persentase kecurangan yang terjadi, sehingga bisa langsung dievaluasi.
“Sistem e-voting memang tidak ada yang sempurna, karena akan terus berubah seiring dengan berkembangnya teknologi. Pemilihan umum merupakan proses penting dalam kemajuan sebuah bangsa dan negara, oleh karena itu penting untuk memilih suatu sistem pemilihan elektronik sesuai dengan yang dibutuhkan.”
“Tentu kita berharap dalam pilkada serentak 2017, KPU berani melaksanakan e-voting di daerah yang memang memadai secara infrastruktur,” harapnya.