Tips Menghindari Website Palsu Berbahaya

Serangan cyber terus meningkat seiring semakin tingginya ketergantungan manusia pada teknologi. Data terbaru yang diungkap oleh mantan pimpinan US Air Force, Dale Meyerrose mengungkapkan bahwa serangan pada dunia perbankan dan sistemnya meningkat. Sebagian serangan tersebut dengan malware dan DDOS.
Di Indonesia sendiri, nasabah banyak dijebak dengan web perbankan palsu. Sehingga tanpa sadar nasabah memberikan username dan password. Juga banyak kejadian nasabah yang memberikan informasi krusial kartu kredit mereka, sehingga dengan mudah para peretas menggunakan kartu kredit korban untuk berbelanja.
Karena itu, sebagai salah satu langkah pencegahan bagi nasabah dan netizen umumnya adalah mengenali web yang aman dan asli. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui apakah situs tersebut asli atau palsu supaya terhindar dari kejahatan phising ataupun penipuan online.
1. Pastikan alamat url website yang akan dituju itu adalah benar website yang akan dikunjungi. Modus situs palsu seperti ini biasanya menggunakan alamat url yang mirip dengan situs aslinya. Sebagai contoh situs paypal.com yang dirubah menjadi paypai.com atau paypa1.com. Selain alamat url pengguna juga perlu memperhatikan domain website yang bersangkutan. Apabila menggunakan domain gratis seperti .blogspot ataupun .wordpress, maka pengguna perlu lebih berhati-hati. Apabila belum merasa yakin dengan suatu website, pengguna bisa memeriksanya dengan menggunakan layanan WHOIS. Dengan metode WHOIS ini pengguna akan mengetahui terdaftar atas nama siapa website tersebut, kapan dibuat, hosting di mana, dan sebagainya.
2. Waspada terhadap jendela pop up yang tiba-tiba muncul pada internet browser. Pop up ini akan meminta pengguna untuk memasukkan username dan password. Jangan pernah memasukkan username ataupun password pada jendela pop up ini. Salah satu contoh modusnya adalah dengan mengiming-imingi pengguna bahwa yang bersangkutan menang undian hadiah yang memerlukan konfirmasi username dan password secepatnya.
3. Tampilan dan konten website juga bisa menjadi ciri apakah website tersebut asli atau tidak. Sebuah website yang bagus pada dasarnya akan memiliki layout yang baik dan rapi. Begitu juga dengan konten website. Apabila isi konten pada website itu terlihat janggal atau tidak sesuai, pengguna perlu berhati-hati. Jadi jika tampilan ataupun konten website yang dibuka terlihat tidak meyakinkan itu bisa menjadi salah satu tanda itu adalah website palsu.
4. Apabila merasa tidak yakin kalau situs tersebut asli atau palsu, bisa dicoba dengan memasukkan password yang salah. Jika password yang salah itu ternyata benar, maka bisa dipastikan bahwa situs itu adalah palsu.
5. Web relatif aman biasanya menyertakan SSL di web mereka. Netizen bisa melihat di alamat url web tersebut, ada tambahan ikon gembok dan tulisan HTPPS, sebagai tanda bahwa web tersebut dilengkapi SSL. Walau tidak sepenuhnya benar-benar aman, namun SSL saat ini menjadi standar sebuah situs disebut aman atau tidak.
6. Gunakan keamanan tambahan pada internet browser yang digunakan. Internet browser seperti Google Chrome atau Mozilla Firefox menyediakan berbagai add-on yang bisa digunakan untuk mendeteksi situs-situs phishing yang berbahaya.