Hacker Menyedot 31 Juta Dollar Dari Rekening Bank Inggris

CISSReC - Peretas telah mencuri lebih dari 31 juta dollar dari rekening online bank Inggris menggunakan software jahat yang mengumpulkan informasi login nasabah, seperti dilansir dari cnet.
Pihak otoritas Inggris telah bekerja sama dengan FBI dan Europol untuk menginvestigasi kasus tersebut. Mereka menyatakan peretasan itu dilakukan dengan menggunakan malware bernama Dridex, yang pertama dideteksi pada November 2014. Begitu komputer telah terinfeksi oleh Dridex, peretas bisa mendapat akses dan mencuri informasi nasabah. Uang nasabah kemudian dapat perlahan tersedot keluar setiap bulannya.
Pengguna internet di Inggris diminta waspada menyusul adanya peristiwa ini, khususnya bagi mereka yang menggunakan komputer dengan sistem operasi Windows.
Sejauh ini hanya bank Inggris yang terkena dampaknya, tetapi semua institusi keuangan di seluruh dunia telah manjadi sasaran dari Dridex. Malware ini diciptakan oleh penjahat cyber yang sangat mahir dari Eropa Timur, dan dirancang supaya tidak terdeteksi. Hal itu menyebabkan para hacker sangat sulit untuk dilacak.
"Para penjahat cyber ini sangat mahir dalam bidangnya dan mereka beroperasi dari berbagai negara dan benua," ujar Robert Anderson, asisten direktur eksekutif FBI, melalui pernyataan resminya. "Mereka bisa membuat jenis malware baru, dan kami siap merancang cara baru untuk mencegah kejahatan cyber."
Serangan malware yang menargetkan online banking sudah terjadi cukup lama. Berdasarkan laporan dari peneliti Kaspersky Labs, kejahatan ini bahkan meningkat 9 persen pada tahun lalu. Sebelum Dridex, ada yang bernama Cridex, dan sebelum Cridex ada berbagai macam jenis malware lainnya. Semakin pengguna waspada terhadap ancaman malware, semakin canggih juga peretas menciptakan malwarenya.