Whatsapp Klaim Sebagai Instant Messaging Paling Aman, Benarkah?

img

Beberapa waktu lalu Whatsapp baru saja mengumumkan penggunaan enkripsi sistemnya. Walau baru pada versi android, Whatsapp mengklaim instant messaging-nya menjadi yang terbesar dan teraman di dunia. 

Tidak semua fitur whatsapp mendapatkan update enkripsi. Hanya pada fasilitas chatting antar user. Sedangkan grup dan media tidak mendapatkan enkripsi.

Whatsapp menjalin kerjasama dengan Textsecure untuk menjalan enkripsi pada aplikasinya. Whatsapp sendiri yakin bahwa aplikasinya bisa berjalan sempurna dengan tambahan enkripsi. Selama ini aplikasi pesan dnegan enkripsi dikenal selalu delai, karena proses yang tambahan.

Whatsapp ingin meyakinkan pengguna android bahwa pesan yang terkirim benar-benar end to end, artinya pesan tidak lagi disimpan di server. Whatsapp juga berkomitmen tidak akan membuka sistemnya pada penegak hukum.

Hal ini berbeda dengan milik Apple, iMessage. Walau sudah lebih dulu mengadopsi enkripsi, namun pesan dari pengguna masih tersimpan di server Apple. Artinya penegak hukum masih bisa meminta Apple untuk membuka data servernya.

Meski begitu, bukan berarti Whatsapp benar-benar aman. Dalam dunia militer, tidak semua enkripsi mendapatkan pengakuan. AES 256 adalah model enkripsi yang sudah diakui di dunia militer. Whatsapp sendiri belum mau membuka, model enkripsi seperti apa yang digunakan pada aplikasinya.

Selain itu keberadaan server Whatsapp di AS sana juga masih menjadi pertanyaan. Klaim Whatsapp boleh saja, namun bisa jadi dalam prakteknya pesan para pengguna masih tersimpan di server. 

Bagi dunia usaha dan milter privasi serta keamanan menjadi harga mati. Keberanian Whatsaap menggabungkan enkripsi dalam aplikasinya patut diapresiasi. Ini menjadi strategi Whatsapp untuk masuk di kalangan korporat maupun militer yang selama ini identik dengan penggunaan BlackBerry Messenger dan aplikasi pesan khusus lainnya. 

Penulis: Ibnu Dwi Cahyo