Indonesia Masih Menjadi Incaran Industri Pertahanan

JAKARTA- Indonesia tetap menjadi pasar yang menarik walau Indo Defence 2014 hanya diikuti oleh 29 negara. Jumlah ini memang jauh lebih sedikti dibanding ajang yang sama di Malaysia tahun lalu. Sebanyak 84 negara ikut saat itu.
Walau begitu, Indonesia diyakini tetap menjadi pasar yang menarik. Jumlah alutsista yang sudah menua dan kebutuhan pembaharuan diyakini menjadi peluang bagi industri asing. Namun, mulai matangnya industri pertahanan dalam negeri juga menjadi penghalang bagi asing.
Keberhasilan alih dan adaptasi teknologi membuat ptra putri bangsa mampu bersaing di lokal dan global. Industri pertahanan tak selalu tentang perlengkapan perang militer. Jasa anti sadap "lokal" juga muncul di Indo Defence kali ini.
Salah satunya ICK Company yang menawarkan produk anti sadapnya. Mereka mempunyai SMS Guard, Voice Guard dan Chat Guard. Sebagai satu-satunya pemain plat hitam di segmen ini, ICK yakin akan mampu menjadi leader di Indonesia dan kawasan Asia dalam beberapa tahun mendatang.
ICK kini mempunyai kantor cabang di luar negeri, yaitu SIngapura, Vietnam dan Thailand. Yang membuat para pengunjung geleng-geleng kepala adalah keberanian garansi pengembalian uang 1000 kali lipat, bila service yang diberikan berhasil di retas oleh pihak luar. (IDC)
Penulis: Ibnu Dwi Cahyo