Pemakai Internet di Indonesia 80 Juta Orang

img

KBRN, Jakarta : Pemakai internet di Indonesia termasuk sangat besar, namun sangat disayangkan belum adanya pengamanan dalam sisi penggunaan internet. Namun aktifnya pemakai internet Indonesia belum bisa diimbangi oleh keamanan yang memadai. Prasarana yang ada belum fokus pada keamanan para pemakai.

Ketua lembaga riset keamanan cyber CISSReC (Communication and Information System Security Research Center) Pratama Persadha menyampaikan bahwa pemerintah selayaknnya fokus dan serius menghadapi tantangan keamanan cyber yang semakin nyata. Bahkan pemerintah perlu mengambil sikap ekstrim dalam mewujudkan kedaulatan informasi di dunia cyber.

"Yang pasti produk dalam negeri lebih bisa dipercaya, daripada produk luar negeri. Bila sudah masuk pada hal sensitif dan penting, pemerintah sebaiknya memakai produk dalam negeri. Jangan sampai terulang kasus e-KTP," terang Pratama, Minggu (26/4/2015).

Mantan Ketua Tim Pengamanan IT KPU mengungkapkan, kedaulatan informasi menjadi isu penting di tahun 2015. Dalam gelaran IT terbesar dunia, CeBIT 2015, mantan kontraktor intelejen NSA (National Security Agency) Edward Snowden menyampaikan meningkatnya kegiatan pengintaian cyber disebabkan oleh semakin massifnya negara-negara menghimpun informasi dari internet.

Snowden terkenal setelah diburu Amerika Serikat karena membocorkan banyak kegiatan penyadapan terhadap negara lain dan warganya sendiri. Ia mencontohkan, pencurian dana nasabah di tiga bank besar senilai Rp 130 miliar.

Menurut Bareskrim POLRI, pelakunya adalah warga asing dari daratan Eropa. Modus yang dipakai adalah memberikan software palsu yang diinstal di komputer. Sehingga saat korban mentransfer, rekening tujuan dibelokkan ke rekening mereka. Kemampuan IT dalam negeri memang tidak bisa dipandang remeh.

Pertengahan Maret lalu 12 perusahaan Indonesia dalam wadah Indoglobit yang mengikuti CeBIT 2015 cukup mengagetkan Eropa. Kemampuan membangun teknologi informasi dan komunikasi mereka tidak bisa dipandang remeh.

Bahkan beberapa teknologi keamanan sistem informasi dan komunikasi yang dipamerkan mampu menyedot perhatian pengunjung yang hadir. (SAS/foto SAS/AA).