Hasil UN Diserahkan sebelum 2 Mei

KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) masih menyelidiki kasus kebocoran ujian nasional (UN) untuk seluruh Indonesia. Kendati begitu, Kemendikbud berkomitmen menyerahkan hasil UN kepada panitia seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) sebelum 2 Mei mendatang.
"Kami tetap menyerahkan hasil UN kepada panitia SNMPTN dan Majelis Rektor PTN pada 2 Mei mendatang," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud Furqon kepada Media Indonesia di Jakarta, kemarin.
Sebelumnya, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi M Nasir menyatakan masih menunggu laporan kebocoran UN secara nasional dari Kemendikbud hingga 2 Mei. Itu penting untuk mengambil keputusan apakah hasil UN tetap jadi pertimbangan masuk PTN atau tidak.
Furqon mengakui kebocor-an UN akibat unduhan dari akun Google Drive masih proses pendataan, termasuk penyelidikan kebocoran UN yang terjadi di Nanggroe Aceh Darussalam.
"Datanya belum semua ma-suk, dan yang sudah masuk sedang dianalisis. Kami me-nunggu selesai dahulu ana-lisisnya. Mudah-mudahan minggu depan sebelum 2 Mei sudah tuntas semua," kata Furqon.
Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen (Pol) Budi Waseso memastikan sudah ada calon tersangka pembocor soal UN SMA jurusan IPA di dunia maya. Diduga, calon tersangka itu ialah dua terlapor pegawai Perum Percetakan Negara RI di Jakarta.
Ahli Teknologi Informasi dari Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama D Persadha menyatakan di masa depan, Kemendikbud harus memastikan ruang percetakan naskah UN di berbagai daerah steril dari kecurangan UN. Pasalnya, kemajuan teknologi saat ini makin mempermudah tindakan kecurangan dokumen, termasuk naskah UN.
"Di masa depan, polisi harus mengawal secara fisik percetakan dan harus ada tim TI (teknologi informasi) khusus yang mengaudit lokasi percetakan naskah UN agar benar-benar steril," tukas Pratama. (Bay/Beo/MG/RS/PO/H-2)